Selamat Hari Raya Idul Adha 1441 H
Iduladha adalah
sebuah hari raya Islam. Pada hari ini
diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika Nabi Ibrahim, yang bersedia untuk mengorbankan
putranya Ismail untuk Allah, kemudian
sembelihan itu digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul
pada pagi hari dan melakukan salat Id bersama-sama di tanah lapang
atau di masjid, seperti ketika merayakan Idulfitri. Setelah salat, dilakukan
penyembelihan hewan kurban, untuk
memperingati perintah Allah kepada Nabi Ibrahim yang menyembelih domba
sebagai pengganti putranya.
Iduladha jatuh pada tanggal 10 bulan Zulhijah, hari ini jatuh persis 70 hari
setelah perayaan Idulfitri. Hari
ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa bagi umat Islam.
Pusat perayaan Iduladha adalah sebuah desa kecil
di Arab Saudi yang bernama Mina,
dekat Makkah. Di sini ada tiga tiang batu yang
melambangkan Iblis dan harus dilempari batu oleh
umat Muslim yang sedang naik haji.
Iduladha adalah puncaknya ibadah Haji yang
dilaksanakan umat Muslim. Terkadang Iduladha disebut pula sebagai Idulkurban atau Lebaran Haji.
Bahwa bila umat Islam meyakini, bahwa pilar dan
inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sementara Hari Arafah itu sendiri
adalah hari ketika jemaah haji di tanah suci sedang melakukan wukuf di
Arafah, HR at-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Baihaqi, ad-Daruquthni, Ahmad, dan al-Hakim. Al-Hakim berkomentar, “Hadits
ini sahih, sekalipun dia berdua
[Bukhari-Muslim] tidak mengeluarkannya”. |
Dalam hadits yang dituturkan oleh Husain bin al-Harits al-Jadali berkata,
bahwa amir
Makkah pernah menyampaikan khotbah, kemudian berkata:
“ |
Rasulullah saw. telah berpesan kepada kami agar
kami menunaikan ibadah haji berdasarkan Hisab dan rukyat (hilal Zulhijah). Jika kami tidak bisa
menyaksikannya, kemudian ada dua saksi adil (yang menyaksikannya), maka kami
harus mengerjakan manasik berdasarkan
kesaksian mereka. |
” |
HR Abu Dawud, al-Baihaqi, dan ad-Daruquthni. Ad-Daruquthni berkomentar,
“Hadits ini isnadnya bersambung, dan sahih.” |
Hadis ini menjelaskan: Pertama, bahwa pelaksanaan
ibadah haji harus didasarkan pada hasil rukyat hilal 1 Zulhijah sehingga kapan
wukuf dan Iduladhanya bisa ditetapkan. Kedua, pesan nabi kepada amir Makkah,
sebagai penguasa wilayah, tempat di mana perhelatan haji dilaksanakan untuk
melakukan rukyat; jika
tidak berhasil, maka rukyat orang lain, yang menyatakan kesaksiannya kepada
amir Makkah.
Komentar
Posting Komentar