Kilas Balik Kepengurusan HMPS Pendidikan IPA FMIPA UNM Periode 2017-2018


Narasumber: Teguh Putra Gusal B.Ed
Teguh Putra Gusal merupakan Ketua Umum HMPS Pendidikan IPA FMIPA UNM Periode 2017-2018 dan merupakan ketua umum yang keempat HMPS Pendidikan IPA FMIPA UNM angkatan 2015 yang lahir pada tanggal 20 November 1996 berasal dari Soppeng Sulawesi Selatan. dengan mottonya "Berjalan Beriringan Dengan Proses Bukan Berpapasan Dengan Proses"
Sebagai seorang yang ingin mencalonkan sebagai ketua umum tentunya mempunyai target tersendiri. Begitupun kakanda teguh pada saat ingin mencalonkan sebagai Ketua Umum HMPS Pendidikan IPA FMIPA UNM Periode 2017-2018. Target yang pertama yaitu penyatuan SINTES15 (angkatan 2015) karena pada saat itu terjadi perpecahan tetapi hal tersebut tidak masuk kedalam visi misi dari kakanda teguh melainkan hal tersebut adalah targetnya dalam pencalonannya sebagai Ketua Umum. Target kedua yaitu ingin memperbaiki kekurangan dari periode sebelumnya, karena menurutnya setiap periode pasti memiliki kekurangan disamping segudang prestasi yang tiap periode ukir. Adapun visi misi yang kakanda teguh usung yaitu terkait penguasaan Pedoman Organisasi, Profesionalisme dalam berlembaga dan bagaiaman menumbuhkan literasi dalam lingkup Prodi Pendidikan IPA FMIPA UNM.
"Apabila ingin menjalankan sebuah lembaga atau organisasi diharapkan kepengurusan menguasai Pedoman Organisasi, hal ini bertujuan untuk memperkecil pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh kepengurusan itu sendiri", ungkap kakanda teguh. Menguasai pedoman organisasi itu sangatlah penting ketika berlembaga
Dalam paradigmanya, menguasai Pedoman Organisasi (PO) itu sangatlah penting ketika berlembaga. Itulah mengapa disetiap kata-katanya selalu menitikberatkan bagaimana pelaksanaan pada Pedoman Organisasi (PO).
Setiap periode pasti mempu1nyai kelebihan dan Kekurangannya masing-masing. Dan setiap periode pasti mengatakan bahwa periodenyalah yang terbaik. "Apabila ingin mengetahui perkembangan pada periode atau kepengurusan ini yang sedang berjalan, maka diperlukan pandangan warga Prodi Pendidikan IPA". Menurutnya.
Adapun struktur dari kepengurusan periode 2017-2018 yaitu terdiri dari Ketua Umum yaitu kakanda Teguh Putra Gusal, Sekretaris Umum Kakanda Nursuci Arfiany, Staff Sekretaris kakanda A. Rahmawaty.P, Bendahara kakanda Widya Astuti. Pada periode kakanda teguh terdapat sekretaris umum dan staff sekretaris, dan pada saat itu hanya satu bendahara dan tidak terdapat wakil sehingga tidak dikatakan sebagai bendahara umum melainkan bendahara. Dan sama seperti periode sebelumnya terdiri dari 3 bidang yaitu bidang 1, bidang 2, dan bidang 3. Dimana, bidang 1 (Pengembangan dan Pemberdayaan Organisasi) yaitu diketuai oleh kakanda Al Ikhlas Dwi Ariyanto, Bidang 2 (Pengembangan Minat dan Potensi Mahasiswa) yang diketuai oleh kakanda Irawati Amir, dan Bidang 3 (Pengabdian dan Hubungan Masyarakat) yang diketuai oleh yaitu Kakanda Rijal.
            Adapun pada program kerja pada periode kakanda teguh yaitu pada bidang 1 Upgrading, SIGMA IPA (Studi dan Latihan Generasi Mahasiswa IPA), Kajian Kontemporer. Adapun Program kerja dari bidang 2 yaitu TOD (Trend of Design), dan SERAGAM IPA, sedangkan pada bidang 3 yaitu ISC (Integrated Science Compitition), Baksos, Temu IPA, dan LINK IPA. Tetapi ada 3 program kerja yang tidak terlaksana yaitu TOD, Baksos, dan Temu IPA dikarenakan adanya pemangkasan periode yang dimana sewaktu kepengurusan ditargetkan sampai pada bulan 4. Dan semua Program kerja sudah disusun dengan baik dan apabila di estimasikan 3 program ini akan terlaksana apabila tidak terjadi pemangkasan periode. Karena pada saat awal kepengurusan sudah dipeta-petakan dan dibuatkan matriks terlebih dahulu sehingga menargetkan semua program kerja terlaksana hingga akhir kepengurusan. Kakanda Teguh menyatakan “pada periode saya tidak ada pergesaran matriks walaupun pergeseran tanggal pasti ada, tetapi kita tetap konsisten pada bulannya”. Adapun estimasinya yaitu terlaksana mulai dari bulan 1 sampai bulan 4. Kecuali pada program kerja SERAGAM IPA yang dimajukan pada bulan 12, karena adanya pemangkasan periode dari fakultas.
            “Pasti banyak sekali dinamika yang terjadi disetiap periode, begitupun pada periode saya, dan yang berbekas bagi saya pada setiap rapat” menurut Kakanda Teguh.
             “Pada periode saya, saya selalu mengintenskan yang namanya rapat pengurus” lanjut dalam nostalgianya.
            Jika ditinjau dari pandangan Kakanda Teguh dimana periode sebelumnya secretariat HMPS Pendidikan IPA masih terbilang baru, sehingga fungsi sari secretariat HMPS Pendidikan IPA belum maksimal, sehingga pada saat kepengurusan Kakanda Teguh fungsi secretariat dimaksimalkan dengan sebaik-baiknya. Kemudian perbedaan yang mencolok dari periode sebelumnya yaitu masa jabatan yaitu 12 bulan sedangkan periode yang ia jalani hanya 8 bulan.
Harapan utama dari Kakanda Teguh untuk HMPS Pendidikan IPA FMIPA UNM untuk kedepannya yaitu tema MUMAS VI yaitu Optimalisasi kultur berlembaga, rima kepengurusan yang dinamis, impulsive dan satu padu, dimana Kakanda Teguh memandang dari kepengurusan sebelumnya itu masih belum dikatakan dinamis, dimana arti dari dinamis itu sendiri yaitu bergerak. Sehingga himpunan masih belum gampang bergerak kondisi kepengurusan, kemudian impulsive yang artinya cepat tanggap, dimana apabila ada permasalahan yang terjadi di Himpunan maupun di Prodi bisa diselesaikan dengan cepat oleh himpunan itu sendiri, kemudian satu padu yaitu apabila jika dipandang dari kata “satu padu” hanya sekedar diksi yang kita tahu dan sering disuarakan dilingkup Prodi, namun nyatanya, hubungan antar civitas belum satu padu “tetap itu pernah satu padu, tetapi mungkin luntur”, ungkapnya.
Menurutnya, kelunturan tersebut menyebabkan adanya kesenjangan antara senior junior, kesenjangan anatara kepengurusan dan junior, kesenjangan anatara kepengurusan dan senior, dan juga kesenjangan anatara kepengurusan himpunan dengan civitas. Jadi inti dari harapan Kakanda Teguh yaitu tema dari MUMAS VI. Semoga yang diharapkan bisa menjadi impian agar himpunan bisa menjadi lebih baik lagi kedepannya dan himpunan mengalami peningkatan.
Ia mengatakan bahwa ketika ingin berhimpun dan berproses, jangan berpikir bahwa “apa yang akan himpunan berikan kepada saya, namun pikirlah apa yang bisa saya berikan kepada himpunan”. Kemudian ia melanjutkan mengatakan “jangan skeptic terhadap kata Proses, karena hasil dari proses benar adanya”.

Komentar

Postingan Populer